Total Tayangan Halaman

Senin, 17 Juni 2013

Ramainya Malioboro dan Yogyakarta


Bloggerstravelers, atau para netter sekalian. Ntar lagi musim liburan nih, liburan sekolah dan liburan kuliah (sayangnya ga ada liburan kerja). Hehe... Pada musim-musim itu, biasanya para pelancong sibuk mencari tempat wisata untuk dikunjungi, ada yang mau ke pantai, ke kolam renang, wahana hiburan, dan lainnya. Kali ini Meanwhile U and Me akan menawarkan salah satu lokasi terkenal di Yogyakarta, yaitu Malioboro.
Plang Jalan Malioboro
Malioboro (Foto:bismania)
Yogyakarta dan Malioboro itu kayak bayi kembar siam. Susah dipisahkan. Hehe.. Turis, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, pasti tujuan utamanya adalah Malioboro, sangat jarang yang melewatkan Malioboro. Pernah rekan saya dalam rangka training Pendidikan Matematika, walaupun hanya memiliki 3 jam tersisa dalam kegiatan trainingnya, waktu itu diluangkan untuk mengunjungi Malioboro, walaupun sepertinya tak puas dengan waktu yang sangat sedikit dan mepet.

Nah, bagi para keluarga, maupun yang suka melancong sendirian atau bersama teman, Malioboro sangat cocok untuk dikunjungi, karena sekarang Malioboro semakin nyaman, lho. Yuk, dibahas dulu, ada apa aja di Malioboro?

Surga Wisata Belanja 

Bagi penggemar belanja, mungkin Malioboro tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu, dengan berjalan kaki menyusuri koridor di sepanjang Jalan Malioboro, ada banyak pedagang yang menawarkan dagangannya seperti kaos, batik, tas, aksesoris, hasil kerajinan perak dan rajut. Bahkan  barang yang bukan khas Jogja pun ada di sini. Itu pun dengan harga yang sangat terjangkau, dibanding daerah lainnya. Tapi, ada tapinya nih. Kelihaian menawar mutlak diperlukan disini, karena harga yang ditawarkan kepada para wisatawan seringkali lebih mahal 50% bahkan lebih. Jadi, ditawar dulu ya, sebelum membeli. Bisa ¾ dari harga asli, atau maksimal ½ dari harga asli deh ya. Jangan tertipu. Kalo ditawar tidak mau ya, cari ke tempat lain dulu. Ditinggal, penjualnya, karena masih banyak pedagang yang menjajakan dagangan serupa (trik ala ibu-ibu, hehe). Pedagang dan pelancong Malioboro juga terlindung atap ruko, jadi jangan takut kepanasan ataupun kehujanan, ya.
Koridor Malioboro
Suasana Koridor Malioboro
pedagang souvenir Malioboro
Pedagang Malioboro, segala ada
Selain berbelanja di sepanjang Jalan Malioboro, Anda juga bisa berbelanja di tempat yang lebih lengkap yaitu di Pasar Beringharjo, masih satu deret di Jalan Malioboro. Disini adalah pusatnya batik, lho. Dari batik Jogja sampai batik Solo, ada di sini. Atau bahkan berbagai macam tirai serta seprai unik juga di jual disini. Pasar ini memiliki moto “Pasar Tradisional Pun Bisa Bersih”, sehingga walaupun pasar tradisional, tetapi jauh dari kesan kumuh dan kotor seperti pasar tradisional di Indonesia pada umumnya, apalagi ketika hujan.
Pasar Beringharjo Malioboro
Pasar Beringharjo
Anda bisa mencoba Pasar Sore Malioboro yang terletak tidak jauh dari Pasar Beringharjo. Ada juga Mirota Batik di seberangnya, yang menjual batik dan berbagai macam souvenir. Saat Anda memasuki toko ini, Anda akan mencium bau khas. Ada kalanya Anda tahan dengan baunya dan merasa enak, atau Anda tidak kuat dan pusing karena baunya. Coba deh. ;).
mirota batik
Mirota Batik
Pasar Sore Malioboro
Pasar Sore Malioboro
Jika mau mengunjungi mall, disini pun lengkap. Ada Mall Malioboro, Matahari Departement Store, pusat handphone di Ramai Mall, hingga pusat diskon di Ramayana.
Mall Malioboro
Mall Malioboro
Objek Wisata Murah Meriah 

Ada banyak objek menarik lain yang bisa Anda explore di sekitar Jalan Malioboro. Ingin wisata sejarah? Ada Museum Vredeburg, juga bangunan bersejarah yang kini dipakai jadi Kantor Pos, Bank BNI, ataupun Gedung BI. Jika ingin berfoto-ria, 3 gedung itu bagus lho, buat menghadirkan nuansa hitam dan putih. Cocok bagi para fotografer untuk membuat foto tahun ‘70-an. Di sekitarnya juga ada Monumen Serangan Umum 1 Maret, dan Istana Presiden (Gedung Agung) yang sempat menjadi Kantor Presiden SBY saat ada erupsi Merapi.
Gedung BI Yogyakarta
Gedung BI Yogyakarta
Gedung BNI Yogyakarta
Gedung BNI Yogyakarta
Kantor Pos Pusat Yogyakarta
Kantor Pos Pusat Yogyakarta
Monumen Serangan Umum 1 Maret
Monumen Serangan Umum 1 Maret
Istana Presiden Yogyakarta
Istana Presiden Yogyakarta
Bagi keluarga yang membawa anak kecil, ada Taman Pintar (sedikit keluar dari Jalan Malioboro). Dari Titik Nol Malioboro, Anda cukup berjalan sekitar 300 meter ke arah timur. Taman Pintar adalah pusat ilmu pengetahuan dan rekreasi bagi anak-anak, hampir seperti Puspa-Iptek di Bandung.

Yang suka nongkrong? Nongkrong aja di Titik Nol Kilometer. Saat sore, banyak anak muda yang nongkrong disini, sekedar menikmati suasana, atau berfoto-foto. Apalagi malam hari, banyak yang menampilkan atraksi ataupun sekedar menghilangkan penat.
Suasana Daerah Nol Kilometer
Suasana Daerah Nol Kilometer
Daerah Nol Kilometer
Daerah Nol Kilometer, sore, masih sepi
Tempat Menginap dan Pendukung Wisata 

Anda tidak perlu khawatir mengenai tempat menginap, karena di Yogyakarta tersedia banyak penginapan dari losmen hingga hotel berbintang. Jika dana terbatas, banyak pilihan losmen yang cukup murah tapi bersih di beberapa daerah di Malioboro (lebih lengkapnya, baca artikel saya selanjutnya). Hotel berbintang banyak berdiri megah di Malioboro, ataupun yang mencari losmen dan penginapan murah, Anda bisa mencarinya di gang yang terdapat di awal-awal jalan Malioboro. Di Malioboro juga banyak layanan jasa wisata seperti travel agent, hingga persewaan motor atau mobil, dapat dengan mudah ditemui. Namun, tetap hati- hati dan selektif memilih harga yang ditawarkan, jangan sampai tertipu ya. Seperti halnya penarik becak, dengan harga Rp 5.000,00 yang ditawarkan untuk mengunjungi daerah sekitar Malioboro (tempat bakpia, batik, dan lainnya), Anda harus tegas mengatakan bahwa Anda harus sampai di tujuan Anda secara langsung, tidak mampir dulu ke tempat lain yang bertujuan agar tukang becak tersebut mendapat kompensasi tambahan.

Seperti halnya kawasan Kuta Bali atau Khaosan Road Thailand, di gang-gang Malioboro juga terdapat banyak kafe, money changer, warnet, dan pendukung wisata lainnya. Jalan Sosrowijayan, Dagen, dan jalan/gang lainnya. Anda dapat menikmati atmosfer antar bangsa yang sangat mengesankan di kampung turis internasional (Jalan Sosrowijayan), karena banyak turis manca yang menginap di daerah tersebut.
Suasana di Sekitar Jalan Sosrowijayan
Suasana di Sekitar Jalan Sosrowijayan
Apabila Anda dari luar kota, Malioboro juga sangat dekat dengan Stasiun Tugu. Anda bisa naik becak, atau berjalan kaki. Yang naik bis, parkir bus yang ada, cukup luas untuk menampung rombongan Anda, hanya berjarak 50 meter dari Malioboro. Demikian juga yang naik sepeda motor. Parkir motor dapat berjejer rapi, dan cukup membayar biaya parkir normal, Rp 1.000,00.

Makanan dan Oleh-Oleh Khas (Bakpia) 

Untuk kebutuhan makan anda, terdapat beberapa restoran dan warung-warung makan, dan pedagang kaki lima, serta kebutuhan lain yang bisa anda dapat di beberapa minimarket yang buka 24 jam. Jika anda berminat menikmati lesehan kaki lima, di kiri kanan Malioboro terdapat banyak pedagang lesehan menawarkan menu nasi gudeg dan menu-menu lain. Namun, ketika makan lesehan di Malioboro, Anda perlu selektif memilih harga makanan yang ada. Lebih baik Anda lihat dulu menu dan harganya, baru memesan. Untuk porsi dan rasa tidak masalah, tetapi terkadang harga yang ditawarkan terlalu tinggi, standar harga wisatawan asing. Anda juga perlu menyiapkan banyak uang receh untuk memberi pengamen dan pengemis yang datang. Ini yang paling mengganggu turis di daerah Malioboro.

Untuk anda yang gemar nongkrong menghabiskan waktu malam dengan rekan, banyak juga cafe yang buka sampai dini hari.

Untuk oleh-oleh bakpia, banyak penjaja bakpia yang ada di sekitar Beringharjo, maupun di koridor Malioboro. Namun untuk kualitas, belum tentu terjamin. Untuk amannya, belilah Bakpia yang telah terkenal, yang berada tidak jauh dari jalan Malioboro. Anda bisa meminta tukang becak mengantarkan Anda. Bakpia ini berada di ujung jalan Gang Ramai Mall, gang sebelum penampakan balon udara yang menjulang tinggi.

Malioboro Semakin Nyaman 

Malioboro juga sekarang semakin nyaman, terutama bagi pejalan kaki. Penataan jalan sudah diatur sedemikian rupa, sehingga terdapat jalur masing-masing. Jalur utama adalah sepanjang koridor ruko. Walaupun penuh sesak pedagang, tetapi Anda masih bisa kok, membeli dan menawar harga barang dengan santai. Tahu ga? Kabarnya sewa stand di koridor ini mencapai puluhan juta lho, setaun. Waow...
Pedagang Malioboro
Pedagang Malioboro, Omzet Besar, Sewa juga Besar
Terus ada jalan di sampingnya, yang ditujukan bagi becak dan dokar/andong. Atau yang tidak tahu: Kereta kuda. Hehe.. Namun Anda perlu waspada ketika berjalan di area ini, terkadang ada genangan air bekas kotoran kuda, atau kotoran kuda itu sendiri. Walaupun telah ditampung, tetap saja ada yang “tumpah” (hueek).
Jalur Khusus Becak dan Dokar Malioboro
Jalur Khusus Becak dan Dokar Malioboro: Hati-Hati
Namun sayang, untuk jalan umum (bagi kendaraan), karena sempitnya jalan, sering terjadi macet di jalan Malioboro ini. Terkadang karena taksi/angkutan umum yang berhenti sembarangan.
Padatnya Malioboro
Padatnya Malioboro
Di titik nol kilometer juga bisa dibilang selalu bersih dan nyaman buat nongkrong. Banyak disediakan tempat duduk. Lesehan pun tak masalah.
Aneka Komunitas di Titik Nol Kilometer
Aneka Komunitas di Titik Nol Kilometer, Bersih Nyaman
Untuk masalah keamanan, Pemkot Yogyakarta telah memasang 7 buah CCTV, untuk memantau situasi pengunjung. Bahkan ke depannya, Pemkot akan menambah lagi CCTV di beberapa titik, hingga mencapai 21 buah. Walaupun begitu, tetap hati-hati ya, ketika berwisata. Dompet dan barang berharga tetap dijaga.

Untuk toilet umum, bisa dibilang masih agak kurang. Terkadang pengunjung bingung mencari dimana toilet yang ada, sehingga toilet mall-lah yang paling gampang ditemukan. Terkadang, juga timbul bau pesing akibat ulah oknum pengunjung, sehingga ke depannya, Pemkot berencana menambah 6 lokasi toilet umum untuk kenyamanan pengunjung.
Ulah Pengunjung Malioboro
Ulah Oknum Pengunjung Malioboro
Nah, segitu dulu deh sedikit (???) bahasan saya tentang Malioboro. Semoga bisa membantu bagi Anda yang ingin berwisata ke Yogyakarta, yang mencari ke-khas-an Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar